Beberapa kelainan / penyakit yang
perlu kita waspadai berkaitan dengan sistem peredaran darah adalah sebagai
berikut.
1. AIDS
Penyakit
ini disebabkan oleh virus HIV AIDS, biasanya terjadi pada orang yang
memiliki gaya hidup berganti pasangan serta pengguna jarum suntik untuk
obat-obatan terlarang. Sekitar 60% pengguna jarum suntik obat-obatan
terlarang terinfeksi virus ini.
Sebagian besar masyarakat kita
menganggap penyakit AIDS adalah penyakit tabu karena biasanya yang
menderita penyakit ini adalah orang-orang yang memiliki gaya hidup tidak
baik seperti disebutkan di atas. Masyarakat juga menganggap penyakit ini
adalah penyakit yang sangat ganas dan tidak ada obatnya. Seseorang yang
mengidap penyakit ini jika terinfeksi penyakit walaupun ringan, penyakit
tersebut mudah sekali menjadi parah.
Kasus tersebut merupakan sebagian
kecil dari akibat rusaknya sel darah putih. Seseorang yang terkena
penyakit yang merusak sel darah putih, berakibat ia tidak lagi memiliki
kekebalan tubuh. Jika seseorang tidak punya daya kebal dalam tubuhnya,
maka ia mudah terinfeksi penyakit-penyakit lain. Inilah yang menunjukkan
fungsi utama dari sel darah putih, yaitu untuk kekebalan tubuh.
2. Anemia
Anemia
merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurangan eritrosit terutama
unsur hemoglobin. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang
darah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen
(O2) menuju jaringan menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja
sel.
Gejala anemia
antara lain ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah, sakit
kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan
denyut nadi meningkat.
Anemia dapat terjadi juga apabila
kita terluka dan kehilangan ba nyak darah. Sehingga cara yang bisa
dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi (Fe)
dan vitamin B12 juga bisa menyebabkan anemia
Selain itu, ada pula anemia yang
terjadi secara genetis. Misalnya thalasemia dan anemia bulan sabit
(siclema). Thalasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit,
sehingga selnya mudah rapuh dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya
tidak mampu mensintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai
polipeptida beta (β) dengan cukup, sehingga hemoglobin tidak terbentuk.
Sementara, anemia bulan sabit
(cicle cell anemia) merupakan anemia yang sel-selnya mengandung tipe
hemoglobin abnormal, yang disebut hemoglobin S. Apabila
hemoglobin S ini berikatan dengan oksigen (O2) yang
berkonsentrasi rendah, maka akan mengendap menjadi kristal-kristal yang
panjang di dalam eritrosit. Kristal-kristal tersebut berbentuk seperti
bulan sabit. Hemoglobin yang mengendap ini juga akan merusak membran sel,
sehingga sel tersebut menjadi lebih rapuh.
3. Polisetemia
Polisetemia
merupakan suatu keadaan kelebihan produksi eritrosit dalam tubuh
seseorang. Darah penderita menjadi kental, sehingga memperlambat aliran
darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam darah.
Gumpalan darah dapat menyebabkan ganggren/kematian jaringan jika terjadi
pada jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian bagi penderita.
Gejala
yang ditimbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing-pusing.
4. Leukemia (Kanker
Darah) dan Agranulositosis
Leukemia atau kanker darah
merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi leukosit.
Leukimia disebabkan oleh keadaan
sumsum tulang atau jaringan limfa yang abnormal, sehingga
produksi leukosit berlipat ganda. Oleh karena itu, jumlah leukosit dapat
mencapai 500.000 sel per mm3.
Di dalam dunia medis, gangguan
leukemia ini sukar diobati. Namun, cara yang seringkali dilakukan adalah
dengan sinar X, kemoterapi atau terkadang diperlukan transplantasi
(pencangkokan) sel-sel mieoloid.
Kebalikan leukimia adalah agranulositosis,
yakni kekurangan leukosit. Akibat yang ditimbulkan adalah daya tahan tubuh
terhadap penyakit menurun
5. Hemofilia
Hemofilia
merupakan penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sukar dihentikan.
Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defi siensi faktor VIII.
Jenis hemofilia ini disebut hemofilia A atau hemofilia klasik. Sebanyak 15%
pasien sisanya kecenderungan perdarahan disebabkan oleh difisiensi faktor
IX. Kedua faktor tersebut diturunkan secara resesif melalui kromosom
wanita.
Dinamakan filia karena paling
sedikit satu dari kedua kromosom X-nya mempunyai gen-gen yang sempurna.
Namun demikian bila salah satu kromosom X-nya mengalami defisiensi, maka
akan menurunkan penyakit tersebut kepada separuh anak laki-laki.
6. Trombositopenia
Kelainan
ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran
darah. Penderita trombositopenia cenderung mengalami pendarahan seperti
halnya pada hemofilia. Bedanya ialah pendarahan trombositopenia berasal
dari kapiler-kapiler kecil, dan bukan dari pembuluh besar seperti yang
terjadi pada hemofilia.
Sebagai akibat kelainan ini, timbul
bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh. Kulit penderita
menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit itu
disebut trombositopenia purpura
7. Hipertrofi
Hipertrofi
merupakan suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat
katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra.
Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen
(O2) terhadap jaringan.
8. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner
adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada
pembuluh darah koroner.
Pembuluh darah koroner
adalah pembuluh darah arteri dan vena, yang mengalirkan darah dari dan ke
jantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi
(arteri) akibat endapan lemak. Sementara, arterosklerosis adalah
pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan zat kapur
9. Embolisme Koroner
Embolisme koroner
merupakan suatu gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh
terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah ini berasal dari
bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju arteri koroner.
10. Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium
merupakan suatu kelainan pada jantung yang mengakibatkan atrium berdenyut
cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibat demam rematik dan
penyakit tertentu lainnya.
11. Varises
Varises
merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises ini sering
terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki. Hemaroid
atau wasir merupakan varises yang terjadi pada daerah dubur (anus)
Penyebabnya
adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang
yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami
wanita yang sedang hamil.
12. Flebitis
Flebitis
merupakan suatu keadaan gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena.
Flebitis dapat disebabkan oleh tukak atau abses di luar pembuluh vena.
Pada kasus tertentu, fl ebitis dapat juga terjadi pada vena.
13. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan darah sistole lebih besar
dari 140 mm Hg atau tekanan diastole lebih besar dari 99 mmHg. Tekanan
darah yang ideal adalah tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan diastole 80
mmHg.
Hipertensi ditandai dengan badan
lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung. Hipertensi dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler. Jika terjadi diotak
disebut pendarahan otak.
Sebaliknya, hipotensi
merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolik dan
diastoliknya di bawah ukuran normal. Tekanan darah rendah ditandai dengan
gejala badan cepat lelah, tangan dan kaki terasa dingin dan mudah pusing
ketika bangun tidur.
14. Hemorage
Hemorage
merupakan suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena, baik pada
bagian dalam atau bagian luar tubuh. Hemorage selalu berbahaya. Sebab,
apabila pendarahan yang terjadi sebanyak ± 30% dari volume darah,
penderita dapat mati kehabisan darah.
15. Wasir (Hemoroid)
Tanda-tanda penyakit ini, yaitu
adanya pelebaran pembuluh balik (vena) yang terdapat di bagian dubur.
Faktor pencetus biasanya karena aktivitas mengejang.
16. Sklerosis
Sklerosis
ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi. Pengerasan ini
disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.
17. Miokarditis
Penyakit ini diakibatkan radang yang
terjadi pada otot jantung.
18. Eritroblastosis Fetalis
(Penyakit Kuning)
Penyebab penyakit ini adalah
rusaknya sel darah merah bayi oleh aglutinin ibunya.
19. Penyakit Kaki Gajah
(Elephantiasis)
Penyakit kaki gajah
disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing filaria ini masuk ke
dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini kemudian
terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah bening (limfa)
larva akan menetas menjadi cacing.
Cacing-cacing tersebut akan
menyumbat saluran limfa dan menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan
limfa yang keluar dari saluran inilah yang akan mengisi jaringan di bagian
kaki sehingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar